Minggu, 24 Januari 2016

Prototipe 1



Hasil yang diperoleh adalah sbb:
-        Helikopter belum dapat terbang, hanya naik sekitar 30 cm kemudian turun lagi (seperti loncat-loncat). Ketika mesin di naikkan gas-nya, pada putaran tertentu justru mesin drop.
-        Masalah: power mesin kurang besar. 
     Penyebab: Saat itu terjadi kesalahan hitung pada power losses (kehilangan daya mesin), yakni cuma dipakai nilai 15%, padahal pada helikopter, power losses bisa mencapai 55%.
-        Adapun prestasi yang dicapai sbb:
o   Berhasil membuat main rotor blade (bilah baling-baling) dengan diameter 6 m, memakai bahan hollow dan fibre glass. Berat satu bilah sekitar 8,5 kg, hampir sama dengan rotor blade pabrikan.
o   Berhasil membuat rotor hub semi rigid dan pitch horn: yakni pangkal bilah baling-baling yang disitu terdapat pitch horn (lihat gambar rotor hub dari Robinson R22 – sumber www.copters.com) dibawah. Dalam gambar tampak bahwa pitch horn ini yang dihubungkan ke SWASH PLATE untuk mengatur sudut bilah baling-baling.
    


o   Berhasil membuat SWASH PLATE. Perlu diketahui bahwa dalam keadaan berputar, sudut bilah baling-baling selalu berubah-ubah. Kalau tidak berubah-ubah akan menyebabkan badan helikopter terpuntir/terbanting. Untuk mengatur sudut sudut bilah baling-baling dalam keadaan berputar ini diperlukan komponen yang disebut SWASH PLATE.
o   Berhasil membuat collective stick: yakni sistem kendali helikopter yang umumnya terletak di samping kiri pilot. Stick ini berfungsi menggerakkan SWASH PLATE kemudian SWASH PLATE menggerakkan sudut bilah baling-baling secara bersamaan. Hasilnya, helikopter akan NAIK/TURUN.
o   Berhasil membuat cyclic stick: yakni sistem kendali helikopter yang umumnya terletak di depan pilot. Stick ini berfungsi menggerakkan SWASH PLATE kemudian SWASH PLATE menggerakkan sudut bilah baling-baling sesuai manuver yang dikehendaki. Hasilnya, helikopter akan terbang maju, mundur, kesamping atau mengapung di udara.
o   Berhasil membuat gear box: yakni alat transmisi tenaga dari engine (mesin) ke as utama (main shaft).
o   Berhasil membuat main frame: yakni rangka/sasis helikopter.

Prototipe 3

Berikut kami tayangkan Prototipe 3 Wajong Helicopter, yang saat blog ini ditulis sedang dalam jalan panjang proses pengerjaan, mohon doa kawan-kawan agar diberikan kelancaran dan nantinya dapat memberikan manfaat kebaikan.



Dengan lebar body 85 cm, berat pesawat kurang dari 115 kg dan ditenagai oleh mesin 40 HP, heli ini mampu terbang dengan kecepatan 135 km/jam dan ketinggian terbang (service ceiling) 3.500 m. Beban yang bisa diangkut 85 kg. Untuk spesifikasi lengkapnya silahkan lihat gambar dibawah ini.



Sekapur Sirih


Wajong Helicopter adalah perancang dan pembuat ultralight helicopter dari Indonesia. Menurut FAA (Federal Aviation Administration)  Part 103, yang dimaksud ultralight helicopter adalah helikopter dengan spesifikasi sbb:
·        Penumpang: 1 orang
·        Berat pesawat (empty weight) tidak melebihi: 115 kg (254 pound)
·        Kecepatan maksimum: 102 km/jam (55 knots)
·        Sertifikasi kelaikan udara: TIDAK DIPERLUKAN (untuk AS dan beberapa negara)
·        Bahan bakar maksimum: 19 liter (5 US gallons).
·        Peruntukan: rekreasi dan sport.
Wajong Helicopter telah membuat 2 prototipe helikopter, yakni tahun 2006/2007 dan 2009/2010. Saat ini sedang mengerjakan prototipe ke-3. Untuk lebih jelasnya silahkan simak  pada TIME LINE dibawah ini:


Demikian perkenalan kami,
Jabat erat,

Aries Hanggono
Chief Designer.